Anak kecil itu dulu bersengkang mata,
Dalam kesuraman
cahaya,
Diselaknya helaian
setiap satu,
Meleburkan kusut
di benak hati,
Kedana muram
yang meragut waktu,
Yang pasti
dirindunya kini.
Demi Tuhan,
Ini detik yang
paling membingungkan.
Jasad seakan
disedut masa,
Dipaksa mendewasa bukanlah ringan,
Sekala bahuku lucut menaggung duka,
Menjilat
rakus ketakutan raga,
Mereka tahu
aku tak punya upaya.
Namun aku pasti,
Bukanlah Tuhan
menyisihkan hati yang mencari,
Mungkin itu
cara Tuhan mendewasakan jiwa,
Mungkin suram dan muram memang bersahabat yang menua.
Psylar, 2021
Mungkin itu, yang memaknai manusia
ReplyDelete